Sabtu, 16 Januari 2016

I'm Slowly (Never) Giving Up

Sudah setahun rasanya hidup bermalas-malasan. Tidur jam 3 subuh hasil main game dan browsing gak jelas kemana lalu bangun jam 7 kalau hari libur bahkan gak pernah lihat matahari pagi. Memang udah beberapa kali sadar kalau kayak gini terus aku akan jadi apa. Tapi, pertanyaan kayak gitu juga gak bisa memotivasi saya buat ngelakuin hal yang baik buat “habiskan masa muda”.

Saya sebenarnya banyak merencanakan untuk memulai hal-hal namun selalu habis direncana saja. Kadang karena motivasi buat ngerjain itu pudar juga karena bingung mulai dari mana dan apa yang harus dikerjakan dan gimana bisa ngerjakannya.

Saya beberapa kali iri dengan orang yang punya kemampuan yang saya gak punya. Lahirnya saya kedunia kadang saya anggap hasil dari kesalahan alam. Dan bukan takdir saya untuk hidup dijalan yang saya inginkan.

Hidup saya cuma punya 2 pilihan. Yang pertama “gak ngerjain apa-apa” dan yang “kedua besok aja”. Namun, dibalik pilihan maha buruk itu saya berpikir kalau saya jauh lebih baik dari orang lain hanya “tunggu saja waktunya”.

Aku gak suka dikritik yang menurut aku gak benar saat aku berusaha benar. Kalau masih dikritik aku gak akan ngerjain itu lagi. Hidup kayak gini gak enak!

Hanya saja kenapa aku terus hidup kayak gini? kenapa aku iri dengan mereka? Kenapa aku masih hidup di pinggiran sedangkan mereka udah jauh ditempat yang aku inginkan? Kenapa kalau aku pikir aku lebih baik kenapa gak aku aja yang coba malah setuju mereka yang coba?