Kamis, 04 Februari 2016

Life Is A Gift. Protect It!

 
focusnjoy.com


Kematian itu pilihan kita. Apa susahnya mati? Kau diam saja bisa mati. Tapi hidup itu anugerah. Bukannya susah untuk hidup? Kau bekerja keras siang dan malam untuk tetap hidup. Tapi kita bisa terus hidup karena hidup itu anugerah.

Apa hidup itu pilihan? Apa yang kita pilih dari hidup? Pertanyaan ini muncul gitu aja dibenak saya saat sela-sela malas-malasan dikamar kosan. Apa saya yang pilih buat hidup kaya gini malas-malasan gak ngerjain apa-apa atau memang udah takdir kaya gini?. Tiap ketemu teman lain saya lihat kehidupan mereka lebih menyenangkan jauh dari yang saya rasakan. Bagaimana cara dia bisa milih hidup kaya gitu?.

Teringat sama kalimat disalah satu artikel yang saya baca kurang lebih gini “kalau kamu menyesal hidup didunia ini kenapa tidak menolak saat dilahirkan” yang berarti hidup itu bukan pilihan namun sebuah pemberian. Kematian itu pilihan kita. Apa susahnya mati? Kau diam saja bisa mati. Tapi hidup itu anugerah. Bukannya susah untuk hidup? Kau bekerja keras siang dan malam untuk tetap hidup. Tapi kita bisa terus hidup karena hidup itu anugerah.

Hidup saya memang terasa membosankan tapi saya selalu ingin buatnya jadi lebih menarik dan hidup sebagai orang baik. Layaknya sebuah harta karun kehidupan ini perlu dijaga agar tidak menjadi sesuatu yang buruk dikemuadian hari. Saya merasakan sendiri tidak gampang menjadi orang yang baik di dunia ini. Hidup selalu keras untuk orang baik.

Saya punya banyak mimpi dihidup ini yang ingin saya wujudkan. Hanya saja saya bukan orang yang gampang untuk memulai sesuatu karena saya selalu bingung apa yang harus saya kerjakan pertama kali. Tidak gampang menjadi pribadi semacam ini dan perlu banyak motivasi untuk mulai mengerjakan sesuatu. Untung saja motivasi saya mimpi-mimpi saya tadi.

Tapi apakah saya yang memilih untuk hidup seperti ini?. Sebenarnya saat dihadapkan dengan tantangan kita diberi pilihan “lakukan” dan “tidak lakukan” sedangkan saya belum milih apapun. Saya hanya diam tak tahu untuk memilih apa. Dalam hati saya ingin melakukan yang saya pikirkan tapi kenyataannya saya masih belum melakukan apa-apa.